Dalam beberapa tahun terakhir, istilah kata "Healing" dan "Self-Care" menjadi sangat populer, terutama di kalangan generasi yang muda. Akan tetapi, apakah praktik ini benar-benar mencerminkan kebutuhan akan pemulihan diri, ataukah hanya untuk sekedar mengikuti tren sosial?
Ini penjelasan mengenai definisi dan perbedaannya
Self-Care, yaitu merujuk pada tindak untuk merawat diri sendiri dan untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional. Dalam hal ini bisa meliputi olahraga, pola makan yang sehat, tidur yang cukup dan aktivitas relaksasi.
Self Healing, yaitu proses penyembuhan diri dari luka emosional ataupun trauma, seringkali melalui refleksi diri, meditasi, maupun terapi.
Menurut artikel di Kompas.com, banyak orang yang salah kaprah dalam memahami konsep ini, sering kali hanya menitu tanpa memahami esensinya.
Tren di Media Sosial
Media sosial memainkan peran yang besar dalam mempopulerkan konsep "Healing". Akan tetapi, sering kali makna dari "Healing" di batasi menjadi sebuah aktivitas seperti liburan atau staycation, yang sebenarnya lebih bersifat rekreasi daripada pemulihan emosional.
Dampak Positif dan Negatif
Positif dalam meningkatkan kesadaran betapa pentingnya kesehatan mental, dan mendorong individu untuk mengambil waktu istirahat yang cukup dan refleksi diri.
Negatif, yang hanya dibatasi makna "Healing" dapat membuat orang mengabaikan metode penyembuhan yang lebih mendalam dan efektif. Komersialisai konsep "Healing" dapat mengarah pada konsumsi berlebihan tanpa pemahaman yang benar.
Healing dan Self-Care dapat disimpulakan bahwa fenomena ini mencerminkan kebutuhan nyata akan pemulihan diri di tengah tekanan hidup yang modern. Perlu diingat bahawa penting untuk memahami dan menerapkan konsep ini dengan benar, bukan hanya sekadar untuk mengikuti tren media sosial.
Komentar
Posting Komentar